Selasa, 29 Maret 2011

sejarah perkembangan karikatur di indonesia

Perkembangan Karikatur di Indonesia
(Priyanto Susanto)
catatan kecil ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran lengkap tentang perkembangan karikatur di Indonesia. Ini lebih merupakan usaha awal untuk melihat secara garis besar karikatur negeri ini, dengan melihat beberapa aspek yang mengitarinya.
Untuk menyamakan istilah yang digunakan dalam seminar ini, maka yang dimaksud dengan karikatur adalah: Komentar, sindiran, kritikan (yang biasanya disampaikan secara lucu) melalui gambar tangan untuk dimuat dalam media pers (cetak).
Karikatur adalah karya konstekstual yang terikat pada tempat dan waktu pembuatannya. Sering juga karikatur dianggap sebagai karya jurnalistik dalam bentuk visual (editorial cartoon).
Bicara perkembangan karikatur tak lepas dari melihat perkembangan masalah yang terjadi di masyarakat di mana gambar tersebut dilahirkan. Karikatur merupakan refleksi dari apa yang saat itu hidup di tengah masyarakat, baik ideologi, politik, ekonomi dan berbagai aspek budaya lainnya.
Pada masa merebut kemerdekaan, perjuangan menjadi tema sentral yang bertujuan membangkitkan semangat. Sasarannya eksternal (Kolonialis Belanda). Selain cara ungkap yang langsung, ada pula penggunaan gaya simbolik atau perlambangan dalam karikatur msa itu.
Tahun lima puluhan, era demokrasi liberal, tema karikatur mulai beragam dengan banyaknya masalah yang muncul pada awal Indonesia membangun. Pada masa multi-partai ini banya media pers merupakan media publikasi golongan. Sering karikatur menjadi suara golongan tertentu. Bentuk kritikan sangat terbuka, hingga kadang menyerang pribadi/golongan. Gaya ungkap sinisme dan sarkasme seperti sah pada masa itu.
Gaya bebar begini merosot pada masa demokrasi terpimpin. Makin dominannya PKI mengendalikan keadaan membuat media kiri lebih punya kebebasan untuk menghantam golongan lain. Tema eksternal masa itu adalah Malaysia dan Nekolim, serta isu anti-nasakom, kapitalis-birokrat dan lain sebagainya. Yang menonjol dalam dunia komunikasi massa dan visual pada masa kini adalah simbolisme sloganisme.
Peristiwa 30 September 1965 merupakan arus balik kehidupan politik, di mana sebuah mitos besa secara mengejutkan dapat hancur. Dalam waktu relatif singkat perimbangan kekuatan berpihak paca kaum pembaharu. Setelah melewati represi masa pra gestapu, opini masyarakat kembali terbuka.
Pada situasi demikian karikatur muncul lebih berani dalam mengecam tokoh-tokoh Orde-Lama yang saat itu masih berpera. Kemudian kritik juga ditujukan pada mentalitas dan pola pikir Orde-Lama. Kritik tajam pada pemerintah merupakan ciri karikatur pada masa awal orde baru.
Namun kritik terbukan dalam media pers tak dapat berlanjut, karena dianggap bisa mengganggu stabilitas pembangunan nasional. Demikianlah media pers, termasuk karikatur, sedikit demi sedikit ditertibkan hingga hari ini. Tentu ini tak berarti kesempatan tertutup. Keluasan segi pembangunan yang digarap hingga hari ini membawa pula beragam masalah dalam masyarakat. Dalam hal ini media pers mengemban misi sebagai agen penyebar informasi pembangunan. Di sisi lain media pers juga menjadi media menyampaikan pendapat. Karikatur pada masa ini lebih banyak menyoroti masalah kebijakan pembangunan dan beberapa kasus yang timbul di masyarakat.
Mengenai apa dan bagaimana masalah tersebut diungkap bergantung pada kebijakan media pers di mana karikatur itu dimuat, jangkauan distribusi, latar belakang pembacanya dan situasi kondisi yang terjadi dari saat ke saat.

Ada beberapa pertanyaan yang sering muncul


Apakah karikatur selalu ditujukan kepada pemerintah? Dengan demikian karikatur dipandang sebagai oposan terhadap apa yang dilakukan pemerintah. Kesederhanaan pandangan ini hanya melihat komunikasi dari dua sisi: yang perintah – yang diperintah. Padahal pemerintah bukan sebuah makhluk tunggal, tetapi organisasi rumit yang diurus banya orang mengelola beragam masalah. Masyarakat pun bukan sebuah kumpulan yang homogen. Interaksi yang terjadi dalam berbagai segi kehidupan lumayan kompleks untuk dilihat secara gampang, apalagi oleh seorang karikaturis.
Apakah karikatur bertujuan mengancam? Sering karikatur dianggap tempat untuk memarahi, mengejek dan menghina. Karikatur kemudian jadi lahan pemuas emosi yang menyebarkan rasa permusuhan. Sebaga media komunikasi hal ini tentu malah merugikan. Sikap demikian tak memberi kemungkinan dialog dan bersifat bijaksana.
Apakah betul karikatur dapat mengubah masyarakat? Sulit membayangkan hal tersebut. Opini masyarakat hanya mungkin berubah dengan komunikasi yang komprehensif melalui situasi yang mendukung perubahan tersebut.
Dalam mengungkap masalah, karikatur hanya mengangkatnya ke permukaan. Tersenyum jadi tanda terbukanya jembatan komunikasi antara gambar dan pelihat. Syukurlah bila pelihat menangkap wawasxan baru tentang suatu masalah dari ungkapan karikatur yang dilihatnya. Setidaknya karikatur merupakan upaya untuk melihat sebuah masalah tanpa sikap tegang dengan melihatnya dari sudur pandang lain.


Makalah ini disampaikan dalam seminar: karikatur sebagai media penyampaian pendapat dan kritik.; opini dan reaksi masyarakat yang ditimbulkannya, Universitas Airlangga, 28 September 1992.


www.indowebster.web.id

Senin, 28 Maret 2011

kembali mengudaranya garuda ke eropa

 PT Garuda Indonesia (Garuda) memastikan akan melayani penerbangan kembali ke Eropa mulai semester I pada 2010. Kepastian ini mengemuka setelah Uni Eropa (UE) mencabut larangan terbang atas empat maskapai Indonesia.
  
Demikian pernyataan Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto saat dihubungi di Jakarta, Jumat (2/7) malam, menanggapi keputusan sidang tiga hari (30 Juni-2 Juli) Air Safety Committee Uni Eropa di Brussel, Belgia. Salah satu keputusannya adalah rekomendasi pencabutan larangan terbang ke UE atas empat maskapai Indonesia yakni Garuda, Mandala Airlines, Airfast Indonesia, dan Prime Air.
  
Keputusan tersebut secara resmi akan dikeluarkan sekitar dua minggu ke depan, setelah diterjemahkan dalam 22 bahasa resmi UE dan ditandatangani komisioner untuk urusan transportasi. Pujobroto melanjutkan, Garuda menyambut positif keputusan itu dan karenanya Garuda akan terbang lagi ke Eropa, khususnya Amsterdam sebagai kota pertama di Eropa.
   
Namun, tegasnya, untuk itu diperlukan serangkaian persiapan dan diperkirakan memakan waktu sekitar sembilan bulan sehingga diharapkan bisa terbang sekitar semester pertama 2010.   Pujobroto juga menyatakan, untuk kepentingan itu, Garuda belum menentukan jenis pesawat yang akan digunakan untuk membuka kembali penerbangan ke Eropa itu.
  
"Tetapi bisa saja, sebagai alternatif, nanti kita terbang ke sana dengan pesawat A 330-200. Karenanya perlu satu kali stop atau tidak bisa langsung," katanya.  Jika nantinya, pesanan 10 pesawat jenis Boeing 777 baru sudah datang sekitar akhir 2010 atau awal 2011, maka Garuda bisa terbang non-stop ke sejumlah kota di Eropa dengan pesawat terbaru itu.
   
Kota-kota itu antara lain ke Amsterdam dan Frankfurt. "Pilihan Amsterdam untuk pertama karena market di sini cukup besar," kata Pujobroto. Pada akhir 2004, rute ke Amsterdam ditutup Garuda karena layanannya tidak kompetitif.
  
Oleh karena itu, rencana pembukaan kembali rute itu, lanjutnya, Garuda akan melakukan sejumlah perbaikan kualitas layanan, termasuk terbang kembali dengan pesawat baru. Larangan terbang UE atas seluruh maskapai Indonesia diberlakukan sejak Juli 2007, menyusul serangkaian kecelakaan pesawat udara saat itu.


 JAKARTA, KOMPAS.com -

Sabtu, 26 Maret 2011

T_T

terkadang aq ingin menangis dengan sekuat mungkin.......
terkadang aku ingin teriak untuk melepas penat........
terkadang aq ingin lari mengejar semua yang tlah berlalu.........
terkadang aq ingin pergi selamanya untuk melepaskan semua yang ada........
namun smp skrng aq blm bs prg........
aq msh tetap di sni untuk menahan semuanya...........

Jumat, 25 Maret 2011

terpaku di dalam kesendirian

sesaat setelah itu
aku duduk terdiam disebuah
bangku panjang
di sisi pojok ruangan
yang sangat nyaman
aku terdiam seribu bahasa
karna aku tak tahu
apa yang harus aku lakukan 
dengan berubahnya
situasi yang baru saja ku jalani
dirimu hadir dalam bayanganku
membisikan sebuah kata
yang membuat aku bingung memahami
kata yang kau ucapkan
dan sekarang dengan sekejap mata 
bayangan dirimu hilang
dari angan ku dan pikiran ku
akupun tak tahu harus
berbuat apa dan bagaimana ???

selepas kau pergi......(30 maret..........)

saat ini aku harus bertahan
walaupun aku tak sanggup
menahan semua........

air mata ku turun tanpa henti
ketika aku harus tahu bahwa
kau tak bersama ku lagi
untuk selamanya.......
kau pergi meninggalkan aku
aku hancur
aku rapuh
aku tak sanggup sendiri...
aku tak mampu
jika aku harus berbeda
dengan mu.........
aku tak bisa melihatmu lagi
aku hancur...
sayang maafkan aku
aku sayang kamu selamanya.........



for you 30 maret............