Senin, 23 Mei 2011

Agar Tangan Tetap “Muda”




Tangan merupakan daerah yang memiliki jaringan kulit paling tipis diantara bagian tubuh lainnya. Rawat keelastisitasnya agar selalu sehat, halus dan mulus.

Usia 20an

Pada usia ini selain muka dan tubuh yang lainnya, tangan pun merupakan saat-saat kejayaan karena kulit masih segar, lembap dan kenyal. Agar kondisi tersebut dapat bertahan lebih lama, lakukanlah perawatan-perawatan untuk mencegah penuaan dini.

1. Pelembap
Sering-sering gunakan pelembap pada tangan minimal 3 kali sehari terutama setelah mandi.

2. Tabir Surya
Untuk mencegah timbulnya noda-noda hitam dan kerutan, sebelum melakukan aktifitas luar ruangan gunakan selalu tabir surya (sunscreen ) anti UVA dengan kandungan SPF tinggi 30. Oleskan pada punggung tangan hingga pergelangan tangan.

3. Scrubbing/ peeling seminggu sekali yang berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan untuk mempermudah penyerapan pelembap ke dalam lapisan kulit.

Usia 30an

Pada usia ini terlihat proses penuaan kulit tangan makin terlihat nyata. Kerutan-kerutan mulai terlihat jelas dari mulai jari hingga pergelangan tangan. Mulailah melakukan perawatan lebih intensif untuk mengurangi kerut dan mempertahankan kekenyalan kulit.

1. Tabir Surya
Menurunnya aktivitas sel kulit pada usia ini menyebabkan "kekuatan" kulit untuk menolak kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari berkurang. Jadi selalu gunakan selalu tabir surya dengan kekuatan anti UVA dan UVB guna mencegah terjadinya kanker kulit.

2. Krim malam
Perbaikan sel-sel kulit banyak terjadi pada malam hari, oleh karena itu selalu gunakanlah krim malam sebelum tidur karena banyak mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kulit.

Usia 40an

Kerut-kerut, kering, kusam dan noda kecokelatan yang tidak merata dan pelebaran pembuluh darah (urat-urat di tangan semakin terlihat) merupakan masalah pada kulit tangan yang mulai menua. Hal ini terjadi karena metabolisme tubuh dan regenerasi sel-sel kulit semakin menurun.

1. Pelembap Ekstra
Menggunakan pelembap ekstra sangat diperlukan karena kulit yang semakin mengering. Pilih pelembap yang banyak mengandung zat-zat anti kulit kering dengan kandungan liposom, kolagen dan asam hilunorat.

2. Anti Kerut
Untuk mengurangi kerutan selalu gunakan produk yang mengandung AHA (Alpha Hydroxi Acid ) dan BHA (Beta Hydoxi Acid ) yang mampu membantu lancarnya proses peremajaan kulit setiap malam sebelum tidur.

Ita Adnan

Model:Rei, Make Up and Hair Do: Fitri (081311156277), Busana Koleksi:NYLA, Pondok Indah Mall 2 (021-75920550), Produk:TheBodyshop, Senayan City UG (021-72781119), Stylist:Wisnu Sulistyanto, Foto Lead: Agus Dwianto, Foto Produk: Ahmad Fadillah


http://www.tabloidnova.com/Nova/Kecantikan/Kulit/Agar-Tangan-Tetap-Muda

Polkadot Milkshake



Bahan:
50 gr stroberi segar
100 ml susu segar
2 scoop es krim stroberi
20 gr gula pasir
30 gr marshmallow

Cara Membuat:
1. Masukkan stroberi, susu, gula, dan es krim, ke dalam blender, proses sampai lembut.
2. Tuang hasil blender ke dalam gelas hidang yang sudah berisi marshmallow . Sajikan dingin.

Cerah Dengan Kemiri



Kemiri selain bagus untuk keindahan rambut, ternyata mempu mengangkat sel kulit mati. Kulit wajah dan tubuh pun lebih cling!

Tubuh

1. Cuci kaki dengan menggunakan garam bercampur essence peppermint sambik di beri sedikit pijatan di betis dan telapak kaki yang berguna untuk memberikan relaksasi secara total dan menghilangkan rasa lelah pada kaki.

2. Scrub kemiri dibalurkan keseluruh bagian tubuh sambil diberi pijatan yang berguna untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menempel pada kulit tubuh.

3. Lanjutkan scrud ke bagian kaki, dan diberi pijatan dibagian betis hingga paha untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan memberikan rasa anti lelah pada kaki setelah lam menggunakan hak tinggi.

Wajah

1. Tahap awal pemijatan dilakukan di seluruh bagian wajah hingga rambut, agar melancarkan aliran darah.

2. Sisa tata rias dibersihkan dengan minyak bercampur madu, setelah itu diangkat dengan lap basah agar benar-benar bersih.

3. Balurkan scrub kemiri ke seluruh bagian wajah untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menempel pada kulit hingga mampu membuat wajah lebih cerah dan membersihkan rasa lembap pada kulit.

4. Setelah itu bersihkan wajah dari sisa-sisa scrub kemiri lalu steam wajah menggunakan handuk yang telah diremdam air hangat bercampur essence levender yang berguna untuk memberikan rasa tenang dan lembap pada wajah setelah srubbing.

5. Setelah steam beri wajah dengan masker buah almond yang mampu mengangkat kotoran-kotoran secara menyeluruh sebelum menggunakan masker avokad.

6. Aplikasikan masker avokad ke seluruh bagian wajah yang berguna untuk mencerahkan serta memberi rasa lembap pada wajah. Lalu, bersihkan wajah dari sisa masker avokad dengan sari mentimun untuk memberikan rasa segar menyeluruh setelah masker.

Wisnu Sulistyanto

Model: Susi, Make Up And Hair Do: Fitri (081311056277), Perawatan Kemiri By Jamu Spa Jl Cipete 8 No 94B (021-7659691), Therapist: Marni, Busana Koleksi: Malik MOestaram (0818648006), Stylist: Wisnu Sulistyanto, Foto Lead: Romy Palar, Foto Perawatan: Daniel Supriyono

Steam Roll Dori

Foto: Agus Dwianto

Bahan:
300 gr fillet ikan kakap, potong tipis panjang
4 bh udang ukuran sedang, kupas kulitnya, sisakan ekornya
1 sdt garam
½ sdt lada
1 sdm air lemon
2 lbr beef bacon
4 lbr daun kucai untuk pengikat

Pelengkap:
kentang panggang
saus tartar
brokoli

Cara Membuat:
1. Lumuri ikan dan udang dengan, garam, lada dan air lemon, aduk rata.
2. Taruh satu lembar beef bacon , beri potongan ikan fillet , taruh satu ekor udang, gulung hingga padat. Ikat dengan daun kucai.
3. Tim ikan dalam dandang panas selama 30 menit atau sampai ikan matang.
4. Sajikan steam ikan dengan pelengkapnya.

Tip: Saus tartar adalah saus yang terbuat dari mayonnaise dan cincangan acar mentimun dan capers.

Untuk 4 Orang

Resep : De kasteel by Chef Hendra Utomo, Villa Taman Telaga TJ I No: I Citraland Surabaya 60213, (031-740 1008) | Penyusun : Nuraini W | Penata Saji : Sindhunata | Foto: Agus Dwianto


http://www.tabloidnova.com/Nova/Sedap/Makanan/Steam-Roll-Dori

Sabtu, 21 Mei 2011

Desain Poster Sosial, Membangun Kesadaran Baru Nurani Individual

november 22, 2007 | Article | 1

Oleh: Sumbo Tinarbuko

Poster berdasarkan risalah Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah iklan warna berukuran besar yang dicetak pada selembar kertas, kain dan ditempatkan pada panel, dinding, atau kaca jendela. Poster bisa juga diartikan sebagai sebuah bentuk informasi untuk khalayak luas yang berbentuk gambar. Sedangkan titik berat penekanannya terletak pada unsur pesan yang dilontarkan kepada target sasarannya.

Poster merupakan salah satu media komunikasi visual berbentuk dua dimensional. Kehadirannya bertujuan menyampaikan suatu pesan, keinginan, mengumumkan sesuatu agar diketahui masyarakat dan mengingatkan mereka tentang hal-hal yang dianggap penting.

Di samping tujuan tersebut, dalam praktik sehari-hari, penggunaan poster dibagi dua. Pertama, poster komersial. Tugasnya mengkampanyekan suatu produk dagang yang berorientasi pada profit, guna meningkatkan volume penjualan dan pemasaran produk tersebut. Kedua, poster non komersial (sosial). Bertujuan melayani kepentingan umum. Berguna sebagai media penyampai pesan atau penerangan. Tidak berbau bisnis.

Ditilik dari sejarahnya, poster merupakan bagian seni murni. Media ekspresi para perupa, dengan salah satu ‘gembongnya’ Henri Toulouse Lautrec. Perkembangan berikutnya poster dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis dan bentuk-bentuk komersial lainnya. Hal itu sangat terasa setelah revolusi industri. Mengapa? Sebab pasca revolusi industri berdampak pada kemajuan teknologi komunikasi, memaksa seni poster dimanfaatkan sebagai seni kagunan. Artinya, dengan proses mesinisasi, memberi peluang dan kesempatan bagi seni poster untuk mendukung penerbitan dan percetakan. Di sini kebutuhan applied terasa sebagai media baru.

Poster sebagai seni terap semakin dibutuhkan semenjak adanya mass production yang mengharuskan orang untuk memasarkan barang dalam konteks industrialisasi. Paparan di atas ditinjau dari sudut pandang ekonomi dan komunikasi.

Sedangkan dari sisi kepentingan politik, ternyata poster menjadi media populer pendukung spirit kebangsaan. Di masa revolusi fisik misalnya, kata-kata seperti ‘’bamboe roentjing siaap mengusir penjajah’’ atau poster dengan ilustrasi kepalan tangan yang menguarkan pesan ‘’tetap merdeka!’’ merupakan seruan untuk membakar semangat juang. Bangsa Indonesia waktu itu harus bertempur mati-matian, mengerahkan segala daya dan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan. Poster-poster tersebut berperan sebagai media pendukung spirit kebangsaan.

Pasca Perang Dunia II, muncullah negara-negara berkembang berstatus merdeka. Mereka melepaskan cengkeraman dari belenggu negara adidaya. Berkaitan dengan itu, poster mereka manfaatkan sebagai media pembangunan. Artinya, poster digunakan untuk mengajak masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam mengisi pembangunan.

Di Indonesia, poster mulanya digunakan untuk membangkitkan nasionalisme. Zaman Orde Lama misalnya, poster dipakai sebagai alat komunikasi massa dalam hubungannya dengan politik praktis.

Masuknya Penanaman Modal Asing (PMA), 1968, memberi suasana baru dalam perekonomian Indonesia. Apalagi dengan hadirnya mesin offset yang bisa menghasilkan separasi warna. Fenomena ini memberi estetika baru bagi dunia poster dalam konteks applied art (seni kagunan).

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sebagai suatu kegiatan yang menyangkut alam pikiran dan perbuatan manusia untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan ketika berhadapan dengan lingkungannya, menjadikan desain poster sangat erat berhubungan dengan kebudayaan. Yakni kebudayaan yang benar-benar dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sisa bentuk, warna dan gerak dari masa lampau dan yang pada masa kini dikagumi sebagai benda asing terlepas dari diri manusia sendiri yang mengamatinya.

Persahabatan antara desain poster dengan manusia terletak pada tahapan mengangkat harkat dan martabat manusia menjadi satu dimensi yang lebih tinggi. Sebab desain dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan melalui metode berpikir. Berlandaskan pada ilmu pengetahuan, bersifat rasional dan pragmatis. Ia lahir karena ilmu pengetahuan modern telah memungkinkan timbulnya industrialisasi. Sifatnya tidak bisa dilepaskan dari dua gejala yang saling berkait sebagai konsekuensi industrialisasi. Semuanya adalah produk massa dan konsumsi massa hasil industrialisasi.

Titik tolak penciptaan poster sebagai applied art, karena dianggap kepanjangan tangan dari sumber bisnis: pengusaha, produsen, atau pemerintah. Terkait dengan itu, perkembangan teknologi baru selalu diantisipasi untuk kebutuhan bisnis komersial. Karena itulah, poster tanpa teks atau pesan, tidak bisa jalan. Unsur verbal dan visual sulit dipisahkan. Lalu bagaimana sistem pembagiannya, itu hanya masalah prosentase saja. Akhir-akhir ini, dengan banyaknya saingan, orang mulai mengali bahasa visual untuk dikembangkan sebagai daya tarik utama.

Dalam perkembangan berikutnya, bentuk poster kembali ke bentuk yang bersifat simple. Poster sekarang untuk kepentingan komunikasi. Teknisnya bergaya ilustrasi. Visualisasinya kembali seperti dulu, cenderung lebih sederhana. Poster sekarang boom product. Isinya singkat, padat, dan mudah dimengerti oleh publik. Kecenderungan semacam itu terjadi disebabkan karena apresiasi masyarakat terhadap desain poster semakin tinggi.

Poster sebagai salah satu media komunikasi visual, keberadaannya dianggap oleh sementara pihak sangat efektif. Karena poster dapat membawa masyarakat untuk berkomunikasi dua arah. Efektivitas sebuah poster juga tergantung bagaimana pesan-pesan tersebut disampaikan dalam kemasan bentuk informasi yang komunikatif, unik dan persuasif.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Paparan di atas adalah narasi tentang desain poster komersial dengan segala atribut pro dan kontra terhadap keberadaannya selama ini. Sebagai counter image atas wacana desain poster komersial, beberapa praktisi desain komunikasi visual dan periklanan menggagas munculnya desain poster sosial.

Dalam konteks ini, mereka melakukan eksperimen kreatif dan mencoba mengangkat posisi karya desain komunikasi visual dari sekadar objek menjadi sebuah subjek. Artinya, mereka berupaya mengangkat karya desain komunikasi visual menjadi sebuah wacana yang bisa didiskusikan dalam perspektif lintas ilmu. Mereka berusaha merancang desain sosial tersebut untuk melewati dimensi waktu. Ketika fungsi informasi yang diemban oleh karya desain telah berakhir, keberadaan karya desain sosial tersebut masih bisa dimikmati sebagai sebuah karya visual yang artistik, menarik dan indah ketika di pajang disudut ruang kantor atau rumah tinggal.

Mereka memilih desain sosial sebagai wahana untuk mensosialisasikan pesan-pesan sosial dengan asumsi dasar bahwa desain sosial sebagai wacana ekspresi artistik tidak semata-mata mengabdi untuk kepentingan komersial dan kepanjangan tangan kapitalistik, tetapi karya desain sosial sebagai sebuah karya seni tetap bisa dipajang, dinikmati dan dipahami makna pesannya tanpa harus mengalami masa kadaluwarsa.

Secara sederhana, desain poster sosial diterjunkan sebagai alat untuk menyebarluaskan pesan-pesan sosial kepada masyarakat dengan cara penyampaian yang berpedoman pada metode periklanan komersial. Tujuannya agar kelompok tertentu dalam masyarakat mau memikirkan, syukur-syukur turut terlibat secara aktif seperti yang dimaksudkan oleh pesan tersebut. Misalnya, desain poster sosial gerakan Anti Narkoba, Kesetaraan Jender, Pemberdayaan Perempuan, Trafficking, Ayo Sekolah, Subsidi Listrik, Pemilu yang Jujur dan Adil, Kerusuhan Antarsuku, Kebakaran Hutan, Bencana Alam, Kerukunan Agama, Ras dan Suku, Pelestarian Lingkungan Hidup, Konservasi Hutan, Imunisasi Nasional, Membudayakan Pengunaan Helem dan Sabuk Pengaman, Tertib Berlalulintas, Sosialisasi Uang Palsu, Demam Berdarah, Virus SARS, Pariwisata, Bahaya Terorisme, Mencintai dan Menggunakan Produk dalam Negeri, Kebebasan Pers, Sosialisasi HAKI, dan sebagainya. Biasanya tema-tema tersebut disesuaikan dengan masalah nasional yang sedang aktual di tengah masyarakat.

Melalui desain poster sosial orang bisa diajak berkomunikasi guna memikirkan sesuatu yang bersifat memunculkan kesadaran baru yang bersumber dari nurani individual maupun kelompok. Di antaranya, hal-hal yang berorientasi tentang lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan, religiusitas agama, dan kebudayaan. Semuanya itu adalah fenomena yang ada di seputar kita yang sebenarnya telah kita ketahui dan rasakan, namun tak pernah terpikirkan karena mungkin tidak menghantui, menyangkut, bahkan mengusik kepentingan kita secara langsung!


http://dgi-indonesia.com/desain-poster-sosial-membangun-kesadaran-baru-nurani-individual/

Sabtu, 14 Mei 2011

Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush

Posted on: June 3rd, 2009 by Loka Dwiartara

Loka Dwiartara Loka Dwiartara
Aktif menulis di ilmuwebsite, kategori web programming, desain grafis, hacking, linux, dan jaringan. Saat ini bekerja sebagai freelance webdeveloper di beberapa instansi pemerintah dan swasta, pengajar di CBS Bogor, Universitas dan SMK di Bogor, juga membangun WI Corp. Contact: Homepage : http://www.ilmuwebsite.com Mau ikut jadi penulis? Klik >> Daftar

Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafisDalam Tutorial Coreldraw Kali ini saya mencoba menjelaskan kepada anda bagaimana cara membuat suatu bercak noda, baik itu noda tinta, darah, noda bersejarah, kendaraan bernoda empat, halah! :D walaupun sebetulnya internet menyediakan secara gratis font symbol bercak-bercak tersebut, seperti WC Rhesus A, WC Rhesus B, etc.

Silahkan anda mengawalinya dengan membuat new file, kemudian buatlah sebuah lingkaran ( F7 ), untuk membuat suatu lingkaran anda cukup me-klik ctrl kemudian drag.
Untuk contoh, disini saya memakai diameter 831 pixel
Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis
setelah itu klik kanan object tersebut, pilih convert to curve, ini perlu dilakukan untuk mempermudah smudge brush nanti.

kemudian silahkan anda atur object lingkaran tersebut sedemikian rupa , sehingga terlihat seperti sebuah bercak yang jatuh dari atas
saya membuatnya seperti ini :
Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis
kemudian pilih smudge brush dan isi enter a fixed value for tilt setting dengan nilai 90
Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafisMembuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis

Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis

setelah itu anda bisa merubah bentuk object tersebut sedemikian rupa dengan shape tool

Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis
Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis
Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis

dan inilah hasil akhir dari penjelasan tutorial ini.
Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush web desain grafis
Anda dapat mendownload file mentahnya dalam format cdr di sini

http://unair.info/img/bercakx/bercak.cdr

Ya, cukup sekian saja tutorial design grafis untuk kali ini. Kalo ada pertanyaan langsung aja ditanyakan. :D


Postingan yang mungkin berhubungan:

1. Membuat PDF dengan fpdf
Pada dasarnya pembuatan file pdf dengan php dapat dilakukan dengan fungsi header(‘Content-Type: application/pdf’) yang telah disediakan oleh php itu sendiri. Namun alangkah baiknya seorang web...
2. Membuat Butiran Air
Tutorial yang akan saya bawakan kali ini adalah, membuat butiran air dengan aplikasi CorelDraw, saya sengaja menggunakan Coreldraw. Alasannya adalah vector, yang tidak mengalami distorsi...
3. Membuat Web Blog Sederhana Dengan Metode Operasi File Guest Book
Apa itu web blog? Web blog adalah sebuah website pribadi tentang diri kita dan orang lain dapat memberikan komentar kepada kita.Pernahkah anda membuat web blog...
4. Membuat Polling dengan PHP
Pasti pembaca sekalian tidak asing lagi dengan yang namanya ?polling?. Polling merupakantempat pemungutan suara dimana pengunjung dapat memberikan suaranya. Dengan adanya polling,kita dapat mengetahui makanan...
5. Membuat System LOG dengan FLAT FILE
Jika kita memiliki suatu website tentunya kita pasti ingin tahu jejak dari pengunjung website kita. Beberapa kegunaan dari system log diantaranya:selain untuk mengetahui informasi visitor,...

7 Mitos & Fakta Desain Grafis

7 Mitos & Fakta Desain Grafis

May 8, 2011 | Association & Community, Bukamata, FDGI (Forum Desain Grafis Indonesia/Indonesian Graphic Design Forum), National | 4

Oleh FDGI – Surianto Rustan

#1
Desain grafis itu komputer (harus memakai komputer)

Komputer memang digunakan dalam proses mendesain, namun tidak seluruhnya, dan bukan hal yang paling utama. Merancang solusi untuk suatu masalah adalah yang paling utama dalam desain grafis, ini dilakukan dengan riset / wawancara, membuat catatan*. Sama sekali belum menggambar, apalagi menggunakan komputer.

* Riset / wawancara dilakukan kepada pihak yang berhubungan dengan permasalahan, sedangkan membuat catatan untuk mengembangkan imajinasi, untuk kemungkinan solusi.

#2
Bisa Photoshop / Illustrator / CorelDraw = bisa desain grafis

Software itu bukan desain grafis / bukan alat utama dalam desain grafis. Ia hanya alat bantu dalam membuat karya desain grafis. Bisa mengoperasikan software-nya belum tentu bisa mendesain dengan baik.

Untuk menghasilkan karya desain yang berhasil, ada tahapan kerja dan prinsip-prinsip yang harus diterapkan. Software tidak mengerti hal itu, ia hanya alat. Yang harus mempelajari adalah si pemakainya.

Desainer grafis tidak menggantungkan dirinya pada software, tapi pada otaknya yang kreatif. Riset, analisa, mencari strategi visual dan komunikasi adalah proses awal mendesain. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh Photoshop, Illustrator, CorelDraw, atau software lainnya, hanya otak kita yang dapat melakukannya.

#3
Desain grafis itu membuat iklan

Membuat iklan memang salah satu pekerjaan yang cukup banyak ditekuni oleh desainer grafis, tapi bukan itu satu-satunya. Branding, editorial & penerbitan, desain kemasan / packaging, web & development, adalah di antara sekian banyak yang juga ditekuni oleh desainer grafis.

#4
Desain grafis itu cuma make-up, menghias sesuatu supaya lebih indah

Yang sekadar menghias itu bukan desain grafis, tetapi dekorasi, tujuannya memang cuma satu: untuk memperindah. Tidak ada fungsi lainnya.

Kalau desain grafis, selain memperindah ia juga punya fungsi: menyampaikan pesan dan identitas. Tujuannya untuk menjual, memberi informasi, menanamkan citra ke benak konsumen, dan lain-lain.

Contoh: iklan handphone di majalah. Selain ia harus menarik perhatian pembaca, juga punya tugas menyampaikan pesan dengan jelas, merayu orang untuk membeli, menggambarkan citra brand tersebut.
Ini desain grafis.

#5
Desain grafis itu masalah selera. Kalau saya bilang suka, orang lain mungkin tidak suka.

Kalau berupa dekorasi saja mungkin bisa dinilai tergantung selera pribadi: “suka”, “tidak suka”. Tetapi kalau desain grafis dinilai secara keseluruhan, maka penilaiannya jadi: “apakah ia dapat menjual?”, “apakah berhasil menginformasikan?”, “apakah terbangun citra yang diharapkan?” dan penilaian-penilaian lain yang sifatnya objektif, bukan subjektif / selera pribadi.

#6
Untuk menjadi desainer grafis, yang paling penting punya bakat seni.

Bakat seni memang diperlukan dalam mendesain, tapi bukan segala-galanya. Kerajinan dalam berlatih, keberanian mengeksplorasi hal-hal baru, kreativitas, kemampuan logika, analisa, komunikasi, kepekaan, dan masih banyak lagi kemampuan yang lebih dibutuhkan untuk menjadi seorang desainer grafis.

Bila hanya mengandalkan bakat dan tidak mengembangkan kemampuan lainnya, tidak akan membuat seseorang menjadi desainer grafis yang baik.

#7
Desainer grafis tidak perlu bisa menggambar
Desainer grafis harus jago menggambar

Desainer grafis perlu bisa menggambar, walaupun tidak perlu bagus sekali. Karena menggambar itu sebetulnya mengatur pemikiran / ide-ide, sebagaimana seorang penulis mengatur kata-kata dalam tulisannya.

Desainer grafis perlu punya kemampuan menggambar untuk mempermudah mewujudkan ide-idenya sendiri, atau untuk menerangkan ide tersebut kepada orang lain untuk diwujudkan secara visual, contohnya seorang art director kepada anak buahnya.|

http://dgi-indonesia.com/7-mitos-fakta-desain-grafis/

Ketimbang Legalisasi NARKOBA, Mending Legalisasi ‘OJEG’..



Sebelum menulis tulisan ini, saya sempat mendengar kabar bahwa dari media Massa, bahwa ada wacana untuk melegalisasi penggunaan daun ganja. wacana ini di wacanakan karena menurut penelitian di negeri Belanda menyebutkan bahwa daun ganja tidak dapat merusak Tubuh. Penelitian ini seakan-akan mengubur pendapat kita sekaligus pemerhati masalah sosial di Indonesia yang menyoroti masalah ganja ini yang menyebutkan bahwa daun ganja merupakan sesuatu benda yang berbahaya bagi Tubuh kita. sehingga, ganja di goolongkan kedalam golongan zat adiktif, dan psikotropika atau orang awam menyebutkan dalam sebutan NARKOBA. bahkan wacana ini di dukung oleh sebuah komunitas “pecinta” daun ganja agar segera di legal-kan di negeri yang penuh aturan keagamaan ini. mendengar adanya wacana tersebut, segala elemen masyarakat sontak mengeluarkan pendapatnya. termasuk saya sangat gregetan untuk mengeluarkan pendapat saya mengenai wacana gila tersebut. menurut saya melegalkan penggunaan daun ganja berarti kita membiarkan bangsa ini untuk menggali kuburanya sendiri. karena saya percaya daun ganja dapat membuat para pengguna nya kecanduan, hal ini diperkuat dengan perkataan teman saya yang saat ini sedang studi di Singapura menyebutkan “daun ganja dapat membuat penggunaa nya menjadi kecanduaan”, bila diri pengguna nya telah kecanduan, dapat saja membuat para pengguna nya menjadi gelap mata tidak dapat membedakkan antara yang baik atau buruk lagi. sehingga bila ini terjadi ditakutkan hal ini dapat memicu tindakan kejahatan yang semakin tinggi dan meluas. apabila ini terjadi ditakutkan negara ini semakin bertambah banyak permasalahan nya, yang pada akhirnya negara ini masuk kedalam lubang kubur yang digali para penguasa nya.

melihat kemungkinan seluruh dampak yang bakal terjadi, apabila wacana melegalkan penggunaan ganja. saya fikir sudah tepat bila pemerinta melalui kementerian terkait, mencegah wacana itu semakin menjadi besar, dengan mengatakan “pemerintah tidak akan melegalkan penggunaan ganja di Indonesia”. dengan keluar pernyataan seperti itu, terbukti dapat mengubur wacana gila tersebut, meskipun saat ini tersiar kabar melalui menteri yang sama bahwa “pengguna heroin, dan shabu2 dibawah 1gram tidak akan dihukum, melainkan hanya di rehabilitasi saja” sebuah kabar yang menyebutkan ada wacana melegalkan NARKOBA di negara ber-perikeTuhan-an ini. hmm.. kita tunggu saja dinamika yang terjadi terhadap wacana-wacana gila ini. melihat wacana-wacana ini hati nurani saya merasa terusik ingin berteriak. rasanya saya ingin teriakan “rezim macam apa ini yang sedang berkuasa di negara kita ..!!!”

melihat keterbatasan mimbar untuk teriak di Kompasiana ini, dan tampaknya bila saya paksakan akan berakhir sia-sia belaka. mengacu pada hal tersebut saya akan berteriak menggunakan cara saya sendiri. sebuah cara yang insya ALLAH lebih Soft. melaui tulisan ini, saya ingin mengajak pemerintah untuk berfikir secara sehat. daripada melegalkan benda-benda sakit yang terkait NARKOBA, mending negara ini melegalkan transportasi yang bernama ‘ojeg’.. ya sebuah Transportasi alternatif, yang muncul entah dari kapan di Indonesia pada umumnya, atau di Jakarta pada khususnya. untuk para pembaca yang sehari-hari menggunakan sarana angkutan Umum, pasti mengenal transportasi umum yang satu ini. moda transportasi yang mengandalkan kendaraan sepeda motor, dan pada umumnya transportasi ini melaju dengan kecepatan tinggi. walaupun ‘ojeg’ disebut transportasi umum kendaraan yang digunakan untuk meng-’ojeg’ ini menggunakan plat nomer berwarna hitam, bukan seperti plat nomer yang biasa melekat di transportasi massal lain, seperti angkutan kota, bis kota, hingga Bus Way. hal ini lah yang menjadi pertanyaan, melihat dari warna plat nomer ini apakah ‘ojeg’ itu merupakan transportasi massal yang legal atau tidak.. apabila legal mengapa ongkos untuk membayar ‘ojeg’ tersbut tidak ter-standar, seperti ribuan pengalaman saya menaiki transportasi ‘ojeg’. pengalaman tersering saya menaiki ‘ojeg’ adalah dari rumah saya ke terminal pinang ranti. saya biasanya menaiki ‘ojeg’ tidak terpaku dari satu pangkalan yang sama. karena saya kerap naik dar pangkalan yang berbeda. dan anehnya setiap pangkalan yang saya naiki untuk menuju terminal pinang ranti tersebut menarik ongkos yang berbeda-beda, antara 15ribu hingga 22ribu. padahal saya naik dari pangkalan ‘ojeg’ yang masih satu wilayah. hmm..bagi saya masih kuliah ongkos sebesar itu saya merasa sangat besar, sudah serasa naik taksi dari UKI ke kampus saya yang terletak di jalan Gatot Subroto, Jakarta selatan. bila saya naik taksi dari UKI ke kampus, saya mengeluarkan ongkos sebesar 22-25ribu. bila melihat perbandingan singkat itu, tampaknya sangat menggelikan dengan besaran ongkos yang ditarik oleh para tukang ‘ojeg’.

melihat realita yang menggelikan sekaligus menyebalkan tersebut, tampaknya sudah saatnya pemerintah mengeluarkan wacana untuk MELEGALISASI ‘OJEG’, dengan langkah pertama menyamakan plat nomer kendaraan ‘ojeg’ dengan plat nomer Kuning, seperti plat nomer transportasi massal lainnya. langkah kedua membuat aturan standart mengenai ongkos ‘ojeg’, dan langkah yang terakhir adalah memberikan proteksi pengemudi, serta pengguna ‘ojeg’ dengan proteksi asuransi. hal ini penting karena biasa nya kendaraan ini sangat kencang sekali, dan kerap menyelip diantara kendaraan lain tanpa ampun. naaah.. apabila pemerintah telah melakukan legalisasi terhadap ojeg, diharapkan pengguna ‘ojeg’ tidak menjadi korban perlakuan semena-mena pengojeg dalam urusan penarikan ongkos. meskipun usaha melegalkan ‘ojeg’ diyakini dapat menambah jumlah motor di jalan raya Ibukota. tapi paling tidak melegalkan ‘ojeg’ masih sedikit lebih baik ketimbang melegalisasi NARKOBA LAKNAT.

http://sosbud.kompasiana.com/2011/05/11/ketimbang-legalisasi-narkoba-mending-legalisasi-ojeg/

Senin, 09 Mei 2011

sejarah NII



Tanggal 7 agustus 1949 adalah bertepatan dengan Bung Hatta pergi ke Belanda untuk mengadakan perundingan Meja Bundar, yang berakhir dengan kekecewaan. Dimana hasil perundingan tersebut adalah Irian Barat tidak dimasukkan kedalam penyerahan kedaulatan Indonesia, lapangan ekonomi masih dipegang oleh kapitalis barat.

Negara Islam Indonesia diproklamirkan di daerah yang dikuasai oleh Tentara Belanda, yaitu daerah Jawa Barat yang ditinggalkan oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia) ke Jogya. Sebab daerah de-facto RI pada saat itu hanya terdiri dari Yogyakarta dan kurang lebih 7 Kabupaten saja ( menurut fakta-fakta perundingan/kompromis dengan Kerajaan Belanda; perjanjian Linggarjati tahun 1947 hasilnya de-facto RI tinggal pulau Jawa dan Madura, sedang perjanjian Renville pada tahun 1948, de-facto RI adalah hanya terdiri dari Yogyakarta). Seluruh kepulauan Indonesia termasuk Jawa Barat kesemuanya masih dikuasai oleh Kerajaan Belanda. Jadi tidaklah benar kalau ada yang mengatakan bahwa Negara Islam Indonesia didirikan dan diproklamirkan di dalam negara Republik Indonesia. Negara Islam Indonesia didirikan di daerah yang masih dikuasai oleh Kerajaan Belanda.

Negara Islam Indonesia dengan organisasinya Darul Islam dan tentaranya yang dikenal dengan nama Tentara Islam Indonesia dihantam habis-habisan oleh Regim Soekarno yang didukung oleh partai komunis Indonesia(PKI). Sedangkan Masyumi (Majelis syura muslimin Indonesia) tidak ikut menghantam, hanya tidak mendukung, walaupun organisasi Darul Islam yang pada mulanya bernama Majlis Islam adalah organisasi dibawah Masyumi yang kemudian memisahkan diri. Seorang tokoh besar dari Masyumi almarhum M Isa Anshary pada tahun 1951 menyatakan bahwa "Tidak ada seorang muslimpun, bangsa apa dan dimana juga dia berada yang tidak bercita-cita Darul Islam. Hanya orang yang sudah bejad moral, iman dan Islam-nya, yang tidak menyetujui berdirinya Negara Islam Indonesia. Hanya jalan dan cara memperjuangkan idiologi itu terdapat persimpangan dan perbedaan. Jalan bersimpang jauh. Yang satu berjuang dalam batas-batas hukum, secara legal dan parlementer, itulah Masyumi. Yang lain berjuang dengan alat senjata, mendirikan negara dalam negara, itulah Darul Islam" (majalah Hikmah, 1951).

Ketika Masyumi memegang pemerintahan, M Natsir mengirimkan surat kepada SM Kartosoewirjo untuk mengajak beliau dan kawan-kawan yang ada di gunung untuk kembali berjuang dalam batas-batas hukum negara yang ada. Namun M Natsir mendapat jawaban dari SM Kartosoewirjo "Barangkali saudara belum menerima proklamasi kami"(majalah Hikmah, 1951).

Setelah Imam Negara Islam Indonesia S.M. Kartosoewirjo tertangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1962 regim Soekarno dengan dibantu oleh PKI yang diteruskan oleh regim Soeharto dengan ABRI-nya telah membungkam Negara Islam Indonesia sampai sekarang dengan pola yang sama. Pola tersebut adalah dengan cara menugaskan bawahannya untuk melakukan pengrusakan, setelah melakukan pengrusakkan bawahan tersebut "bernyanyi" bahwa dia adalah anggota kelompok Islam tertentu. Atau melakukan pengrusakan dengan menggunakan atribut Islam. Menurut salah seorang kapten yang kini masih hidup, dan mungkin saksi hidup yang lainnya pun masih banyak, bahwa ada perbedaan antara DI pengrusak dan DI Kartosuwiryo yakni attribut yang dipergunakan oleh DI pengrusak (buatan Sukarno) berwarna merah sedangkan DI Kartosuwiryo adalah hijau. Sebenarnya Negara Islam Indonesia masih ada dan tetap ada, walaupun sebagian anggota-anggota Darul Islam sudah pada meninggal, namun ide Negara Islam Indonesia masih tetap bersinar di muka bumi Indonesia.


http://www.iskaruji.com/2011/04/nii-sejarah-ringkas-berdirinya-negara.html
Sumber: darul_islam.tripod.com

belajar belajar desain grafis.

ternyata belajar desain grafis mengasikkan. disana saya mendalami corel draw yang sebelumnya sdh saya pelajari, namun hanya sedikit tidak terlalu banyak, istilahnya hny mengenal, namun saya tahu tahapan-tahapan, bagaimana cara menggunakannya. yang seperti sepupu saya ajarkan, bagaimana menbuat desain undangan, menbuat yasin,dll.
dan disini saya belajar bagaimana penggunaan warna yang baik dan tepat. dan kemarin saya belajar membuat flyer, dan membuat desain untuk mid semester.
inilah contohnya :


ini contohnya, walaupun belum sempurna, tp saya mencoba belajar lagi untuk lebih bisa lagi. maaf ya kalau jelek..
heheheheheh